Praktek memberi uang persen atau persehan sudah menjadi hal yang biasa di banyak negara. Namun, saya bertanya-tanya: Apakah sikap baik ini mempengaruhi sikap kita di dalam mem-berikan persembahan kepada gereja?
Banyak orang Kristen yang menganggap bahwa persembahan kurang lebih hanyalah suatu tindakan dengan niat baik kepada Allah untuk membalas jasa yang telah Dia berikan pada kita. Mereka pikir selama mereka sudah memberikan perpuluhan kepada Allah, sisanya adalah milik mereka sendiri untuk dibelanjakan sesuka hati. Namun, hidup Kristen itu jauh lebih daripada sekadar soal uang! Alkitab menyatakan pada kita bahwa Pencipta kita memiliki "beribu-ribu hewan di gunung"(Mzm.50:10). "PunyaKulah dunia," Allah berkata, "dan segala isinya" (ay.12). Segala sesuatu datangnya dari Dia, dan segala sesuatu yang kita punya adalah milik-Nya. Allah tidak hanya memberi kita semua harta materi yang kita punya, Dia juga telah memberikan Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, yang menyediakan keselamatan itu bagi kita.
Paulus memakai orang-orang Kristen di Makedonia sebagai ilustrasi bagaimana seharusnya persembahan kita diberikan sebagai tanggapan atas kemurahan hati Allah yang telah dengan luar biasa ditujukan-Nya kepada kita. Orang-orang Makedonia, yang dalam keadaan "sangat miskin," memberi dalam "kemurahan" (2 Kor. 8:2). Namun, "mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah" (ay.5).
Allah pencipta alam semesta tidak memerlukan apapun dari kita. Dia tidak menginginkan persenan. Dia menginginkan kita!
Sebanyak apapun yang Anda berikan, tidaklah sebanding dengan Allah yang teiah memberi lebih banyak.
(Dikutip dari: Renungan Harian "0ur Daily Bread")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar