Pembicara : Pdt. A. H. Mandey
Ayat pokok : Kisah Para Rasul 11:27-30
Nabi adalah seorang yang mendapat ilham dari AIlah, berbicara sesuai dengan apa yang Allah katakan; inilah yang dikatakan nubuat. II Ptr. 1:21 dijelaskan bahwa nubuat dihasilkan dari dorongan Roh Kudus, bukan kehendak manusia. Seorang nabi sangat bergantung pada apa yang Allah katakan. Roh Kudus yang mendorong seorang nabi untuk berbicara. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk bernubuat, tetapi bukan berarti orang itu adalah nabi. Nabi adalah jabatan. Roh Kudus yang mendorong seorang nabi untuk berbicara. Ada 9 macam karunia/tugas pelayanan yang diberikan Roh Kudus dalam tubuh Kristus, diantaranya karunia bernubuat (1 Kor.12). Ketentuan dari bernubuat adalah 2 atau 3 orang bernubuat;
berbicara satu demi satu; lalu ada yang menterjemahkan. Bila Roh Kudus memberikan karunia-karunia, hal itu adalah untuk kepentingan bersama (ay.7).
Hati yang mau memberi
Ada seorang nabi yang bernama Agabus datang ke Antiokhia dan oleh kuasa Roh ia mengatakan bahwa seturuh duwia akan ditimpa keiaparan yang besar. Peristiwa bala keiaparan yang terjadi dalam Alkitab, terjadi pada zaman Abraham, Yusuf, Elia dan masih banyak lagi. Yesus sudah mengatakan bahwa akan datang kelaparan di akhir zaman sebelum Yesus datang kembali. Rasul Yohanes diberikan wahyu oleh Tuhan tentang akan terjadi yaitu bala keiaparan yang belum pernah terjadi sejak dunia dijadikan, pada akhir zaman. Tetapi Firman Tuhan menjamin, "minyak dan anggur" tidak akan dirusakkan. Ketika mendengar nubuat itu, murid-murid mengumpulkan sumbangan menurut kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkan ke daerah Yudea, daerah Selatan Israel yang tandus (ay.29). Inilah yang disebut pelayanan Diakonia (pelayanan sosial). Dalam Gereja, pelayanan Diakonia sangat penting selain pelayanan Koinonia dan Marturia. Murid-murid memberi menurut kemampuan (ay.29). Jemaat di Makedonia memberi contoh yang baik dalam hal ini (II Kor.8:1-5). Mereka adalah jemaat yang miskin, tetapi kaya dalam kemurahan. Bahkan mereka memberi melebihi kemampuan mereka. Dalam bala keiaparan yang hebat Tuhan tetap pelihara melalui uluran tangan dari saudara-saudara seiman di Antiokhia.
Hati yang jujur
Murid-murid mengirimkan bantuan kepada penatua melalui perantaraan Barnabas dan Saulus (ay.30). Saulus sudah dipercaya untuk membawa bantuan itu karena ia bisa dipercaya. Firman Tuhan mengajar kepada kita supaya kita jujur dalam hal keuangan, karena uang bisa menjadi berkat sekaligus kutuk. Bila pikiran dan hati kita terjerat oleh uang, maka kita seperti orang bodoh (Ef..4:17,18). Musa juga memberi nasihat kepada orang Israel tentang kekayaan yang diperoleh bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena Tuhan meneguhkan janji-Nya. (Ul. 8:17,18). Akhirnya Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem dan menyelesaikan tugas itu dengan baik (Kis. 12:25). Kita pun harus menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita dengan baik. Apa yang kita perbuat untuk Tuhan tidak akan sia-sia dan Tuhan akan memberi upah.
Haleluya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar